Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 16:21:46【Kabar Kuliner】914 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(8)
Artikel Terkait
- BPKP sebut pengawasan program MBG harus dari hulu ke hilir
- BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja
- Pemkot Kediri evaluasi perbedaan data penerima MBG
- Pemkot Kediri periksa SPPG untuk penerbitan SLHS
- Pemkab Bantul pertemukan Kopdes dengan SPPG baru, dukung keberlanjutan
- Polda Metro Jaya tangkap sembilan tersangka penyekapan di Tangsel
- Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit
- SPPG Margomulyo andalkan pasokan petani dan usaha lokal untuk MBG
- PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan
- Kemendag buka akses ekspor kuliner Indonesia ke lima negara
Resep Populer
Rekomendasi

Suasana ceria di SMPN 2 Maos saat Makan Bergizi Gratis tiba

Ide kegiatan seru & bermakna untuk merayakan Hari Pangan Sedunia 2025

Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil

Pemprov DKI diminta beri penyuluhan kesehatan terkait cuaca panas

Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan

Dinkes DKI catat 1,9 juta kasus ISPA hingga Oktober 2025

Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas

Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T